Assalamualaikum ........
Bagaimana kabar kalian, ? ibu harap kalian selalu dalam lindungan Allah SWT. Aamiin.
semoga kalian tetap semangat meskipun PJJ (pelajaran jarak jauh) jangan lupa tetap berdoa supaya pandemi covid19 cepat berlalu, supaya kita bisa tatap muka seperti dulu. bisa ngumpul ngumpul bareng teman-teman kalian.
ibu kangen kalian semoa.
hari ini ibu melanjutkan materi minggu kemarin.
kalian baca dan fahami materi dibawah
selamat membaca semangaaaaaaat,,,,,,,, muuuuaaach
C. Teknik Pengolahan
Bahan-bahan pangan mentah atau belum diolah, sebenarnya nutrisi akan kaya. Namun bisa berubah kandungan nutrisinya, game atau diolah dengan cara yang salah. Meski begitu menginvestigasi bahwa sebagian besar makanan justru akan lebih bernutrisi setelah kejadian, seperti umbi kentang. Proses pemasakan akan membantu pelepasan antioksidan dengan menghancurkan dinding sel sehingga zat-zat penting dalam sayuran itu lebih mudah diserap tubuh. Teknik mengolah bahan pangan serealia, kacang-kacangan dan umbi tidak jauh berbeda dengan teknik yang telah kamu buat di kelas VII.
Untuk mengingat kembali, cermati kembali teknik dasar pengolahan pangan berikut.
1. Teknik Pengolahan Pangan Panas Basah (Panas Lembab)
Teknik pengolahan makanan panas basah (panas lembap) adalah pengolahan bahan makanan dengan menggunakan bahan dasar cairan untuk mematangkannya. Suhu cairan pada teknik pengolahan makanan panas basah tidak pernah lebih dari suhu didih. Berikut ini yang termasuk teknik pengolahan pangan panas basah.
a. Teknik Merebus (Mendidih)
Teknik merebus (mendidih) adalah mengolah bahan makanan
dalam cairan yang sudah mendidih. Air yang digunakan dapat
berupa air, kaldu, dan susu. Caranya, bahan makanan
ke dalam cairan yang dingin atau dalam udara yang telah panas.
b. Teknik Merebus Menutup Bahan Pangan (Poaching)
Teknik poaching adalah cara memasak bahan makanan dalam bahan cair sebatas menutupi bahan makanan yang direbus dengan api kecil di bawah titik didih (92-96 ° C). Bahan makanan yang dimasak ini adalah bahan makanan yang lunak atau dan lembut tidak memerlukan waktu lama dalam memasaknya seperti buah-buahan, sayuran, telur, dan ikan. Cairan bisa berupa kaldu, udara yang diberi asam, cuka, dan susu.
c. Teknik merebus dengan Sedikit Cairan(Braising)
Teknik braising adalah teknik merebus bahan makanan dengan sedikit cairan, (kira-kira setengah dari bahan yang akan direbus) dalam panci tertutup dengan api dikecilkan secara perlahanlahan. Efek dari braising ini sama dengan menyetup, yaitu untuk menghasilkan bahan makanan yang lebih lunak dan aroma yang keluar menyatu dengan cairannya.
d. Teknik Menyetup / Menggulai
Stewing (menggulai / menyetup) adalah mengolah bahan makanan yang terlebih dahulu ditumis bumbunya, dan direbus dengan cairan yang berbumbu dan cairan yang tidak terlalu banyak dengan api sedang. Maksud dari memasak api sedang dan dalam waktu yang lama agar aroma dari bahan masakan keluar dengan sempurna. Pengolahan dengan teknik ini harus sering diaduk secara hati-hati agar tidak mudah hancur. Pada proses rebusan, cairan yang dipakai yaitu air, susu, santan, dan kaldu.
e. Teknik Mengukus (Mengukus)
Teknik mengukus (mengukus) adalah memasak bahan makanan dengan uap air mendidih. Sebelum mengukus bahan makanan alat pengukus yang sudah berisi udara harus dipanaskan terlebih dahulu terlebih dahulu hingga mendidih dan mengeluarkan uap, atau negara baru bahan makanan pada steamer atau pengukus. Uap air panas akan mengalir ke sekeliling bahan makanan yang sedang dikukus. Efek dari teknik ini menjadikan makanan lebih lembut dan lembut. Nilai gizi bahan makanan tidak banyak yang hilang karena tidak bersentuhan langsung dengan udara. Makanan yang diolah dengan cara ini yaitu puding, bolu, maupun sayuran, ikan, dan ayam.
f. Teknik Mendidih (Mendidih)
Teknik mendidih ini adalah teknik memasak bahan makanan dengan sosis atau bahan cair lainnya yang dididihkan terlebih dahulu terlebih dahulu 132 Kelas VIII SMP / MTs Semester I api dikecilkan di bawah titik didih dan direbus lama, di mana di permukaannya muncul. Teknik ini biasanya digunakan untuk membuat kaldu yang mengeluarkan ekstrak dari daging yang direbus.
g. Teknik Mengetim
Teknik mengetim adalah memasak bahan makanan dengan menggunakan 2 buah panci yang berbeda ukuran di mana salah satu panci lebih kecil. Cara ini memang memerlukan waktu yang lama, seperti nasi tim, dan cokelat.
2. Teknik Pengolahan Pangan Panas Kering (Dry Heat Cooking)
Teknik pengolahan panas kering (dry heat cooking) adalah mengolah makanan tanpa bantuan bahan dasar cairan untuk mematangkannya. Teknik pengolahan pangan panas kering sebagai berikut.
a. Teknik Menggoreng dengan Minyak Banyak (Deep frying)
Pengertian dari deep frying adalah memasak bahan makanan dengan menggunakan minyak / lemak yang banyak hingga bahan makanan benar – benar terendam sehingga memperoleh hasil yang kering (crispy). Teknik ini dapat digunakan untuk berbagai bahan makanan termasuk buah, sayuran, daging dan unggas, serta ikan. Bahan makanan yang dalam keadaan beku dapat hidup dengan metode ini. Pada metode tekstur kering ini, karena dipanaskan dalam suhu tinggi, akan terjadi perubahan tekstur, warna, dan rasanya. Pada proses pengolahan dengan metode deep frying ini beberapa kandungan gizi akan rusak, tetapi kandungan energinya akan tinggi karena mengandung lemak. Proses deep frying juga biasanya lebih sedikit Kehabisan kandungan vitamin yang larut dalam udara karena dalam proses ini tidak terdapat udara yang melarutkan. Sebagai contoh, keripik kentang lebih banyak mengandung vitamin C dibandingkan kentang rebus.
b. Teknik Menggoreng dengan Minyak Sedikit (Shallow frying) Shallow frying adalah mengolah bahan makanan atau proses menggoreng yang dilakukan dengan cepat dalam minyak goreng yang sedikit pada wajan datar. Dalam bahan makanan menggoreng dangkal biasanya hanya satu kali dibalik. Pada shallow frying panas mendapatkan dari minyak 133 Prakarya atau lemak. Dengan teknik ini, bahan makanan tidak akan menjadi terlalu matang, asam amino yang terdapat pada bahan makanan akan tetap, meskipun protein akan menyusut, dan juga akan kehilangan beberapa jenis vitamin B.
c. Teknik Menumis (Menumis) Teknik menumis (menumis) adalah teknik memasak dengan menggunakan sedikit minyak olahan dan bahan makanan yang telah dipotong kecil atau diiris tipis yang dikerjakan dalam waktu singkat dan cepat, diaduk-aduk, serta ditambah sedikit cairan sehingga sedikit berkuah / basah. Cairan yang biasanya ditambahkan adalah saus, krim, dan sejenisnya yang dimasukkan pada saat terakhir proses pemasakan. Sebelum menumis terlebih dahulu potongan / irisan bahan makanan dipersiapkan terlebih dahulu. Panaskan wajan terlebih dahulu, kemudian isi minyak goreng sedikit dan panaskan. Gunakan wajan yang besar agar potongan bahan makanan saat dimasukkan tidak sesak sehingga memudahkan saat melakukan tumis dan dapat matang secara merata. Agar lebih sehat, hindari penggunaan lemak jenuh.
d. Teknik Memanggang (Memanggang)
Memanggang (baking) adalah pengolahan bahan makanan di dalam oven dengan panas dari segala arah tanpa menggunakan minyak atau udara. Baking memiliki beberapa metode, di antaranya seperti berikut.
• Memanggang kering Ketika memanggang dengan oven, bahan makanan akan mengeluarkan uap air. Uap air ini akan membantu proses pemasakan bahan makanan. Teknik ini biasanya digunakan untuk produk pastry dan roti. Selain itu, digunakan untuk memasak daging, ikan, dan lain - lain.
• Memanggang dalam oven meningkatkan oven ketika memanggang bahan makanan, wadah berisi udara yang akan mengeluarkan uap air yang masuk ke dalam oven, menyebabkan kandungan udara dalam bahan makanan bertambah dan akan menambah kualitas makanan. Penerapan teknik dasar baking dapat dilakukan pada berbagai bahan makanan, di 134 Kelas VIII SMP / MTs Semester I kentang, roti, kue spons, kue, biskuit, ikan, sayuran.
• Memanggang dalam oven dengan menggunakan dua wadah Wadah pertama yang berisi bahan makanan, dan wadah kedua diberi udara. Wadah pertama dimasukkan ke dalam wadah kedua sehingga panas yang sampai ke bahan makanan lebih lambat. Dengan demikian, tidak akan mengakibatkan panas yang berlebih dan dapat mengurangi kemungkinan makanan yang terlalu matang. Contoh: puding karamel. tidak akan mengakibatkan panas yang berlebih dan dapat mengurangi kemungkinan makanan yang terlalu matang. Contoh: puding karamel. tidak akan mengakibatkan panas yang berlebih dan dapat mengurangi kemungkinan makanan yang terlalu matang. Contoh: puding karamel.
e. Teknik Membakar (Memanggang)
Grilling adalah teknik mengolah makanan di atas lempengan besi panas (gridle) atau di atas pan dadar (teflon) yang ditempatkan di atas perapian langsung. Suhu yang dibutuhkan untuk grill sekitar 292 ° C. Panggangan juga dapat dilakukan di atas bara langsung dengan jeruji panggang atau alat bantu lainnya. Dalam teknik ini, perlu diberikan sedikit minyak baik pada makanan yang akan diolah maupun pada alat yang digunakan. Jeruji ini berfungsi sebagai penahan bahan makanan yang sedang dimasak / dipanggang. Selain itu, fungsi lainnya juga untuk membuat bagian yang matang dan gosong berbentuk jeruji pula. Kegosongan inilah yang menjadi ciri khas dan menunjukkan bahwa makanan tersebut adalah di-panggang.
Comments
Post a Comment