Tahapan dan Contoh Pembuatan/Pengolahan

 Assalamualaikum anak-anak

hari ini kita lanjut ke materi Tahapan dan contoh pembuatan/pengolahan 

kalian baca dan fahami materi dibawah ini.


D. Tahapan dan Contoh Pembuatan/Pengolahan 

Dalam mengolah bahan pangan bergantung pada tujuan, metode, kebutuhan, dan kegunaan yang kita inginkan. Dalam mengolah bahan pangan kita perlu membiasakan dengan merencanakan/merancang proses pembuatannya, agar memiliki nilai kemanfaatan sehingga dapat dipertanggungjawabkan baik secara ekonomi dan kebutuhan. Selain itu, hal lain yang harus diperhatikan adalah tahapan/proses pembuatan dalam mengolah bahan pangan agar dapat dihasilkan produk pengolahan yang sesuai dengan kegunaan, nyaman dalam rasa, tepat dalam pengolahan, memiliki nilai estetis dalam penyajian maupun kemasan, dan aman bagi kehidupan manusia. Untuk mengingatkan kembali tahapan pembuatan pengolahan yang telah kamu pelajari di kelas VII, berikut disajikan bagan alur/tahapan pengolahan:



Kandungan serealia dan umbi-umbian sebagian besar adalah karbohidrat, sehingga penduduk Indonesia mengolahnya menjadi makanan pokok. Makanan pokok adalah makanan yang menjadi gizi/nutrisi dasar yaitu karbohidrat. Karbohidrat menjadi sumber energi tubuh untuk melakukan aktivitas seharihari. Makanan pokok biasanya tidak menyediakan keseluruhan gizi/nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Oleh karena itu, makanan pokok perlu dilengkapi dengan lauk-pauk agar tercukupi kebutuhan dan mencegah kekurangan gizi/nutrisi. Suatu makanan menjadi makanan pokok karena kebiasaan turuntemurun sehingga mampu mempengaruhi psikis konsumennya. Maksudnya seperti merasa ada yang kurang jika belum mengonsumsi makanan pokok yang biasa dimakannya. Makanan pokok penduduk Indonesia sangatlah beragam, tergantung pada tradisi dan kearifan lokal masyarakat setempat. Ada beragam olahan makanan pokok dari pangan serealia dan umbi yang menjadi makanan khas daerah di seluruh Nusantara. Syarat makanan dijadikan sebagai makanan pokok, antara lain mengandung karbohidrat (HA), bersifat menyenangkan, rasanya netral, murah harganya, 

mudah ditanam, mudah didapat, mudah diolah, dan dapat disimpan lebih lama. Serealia dan umbi-umbian kaya akan karbohidrat sehingga dapat menjadi makanan pokok manusia. Bahan pangan kacang-kacangan lebih banyak diolah sebagai makanan kudapan dan pelengkap atau pendukung suatu makanan, misalnya pecel sayuran diberi bumbu kacang pecel, gadogado dengan bumbu pendukung bumbu kacang gado-gado, dan lain-lain. Berikut ini diuraikan beberapa contoh olahan pangan serealia, kacangkacangan dan umbi menjadi makanan pokok dan khas daerah Indonesia. 


1. Pengolahan Serealia 

a. Beras 

Di era modern ini sebagian besar keluarga Indonesia memasak nasi dengan rice cooker. Namun, dahulu atau di daerah yang belum memiliki aliran listrik atau listrik tidak selalu hidup, banyak keluarga atau masyarakat yang memasak nasi dengan cara tradisional. Sebenarnya, memasak nasi secara tradisional tidak sulit tetapi perlu waktu lebih lama dan perhatian ekstra. Berikut ini bahan dan alat yang digunakan untuk memasak nasi semi-tradisional dan modern. 1) Bahan dan alat



2) Produk olahan pangan beras menjadi berbagai macam makanan pokok 

Produk olahan beras biasanya diolah menjadi makanan nasi putih, baik itu dengan cara diaron lalu dikukus ataupun dimasak dengan rice cooker. Hasilnya seperti gambar di bawah ini.


Namun, di beberapa daerah Indonesia beras dibuat menjadi berbagai macam produk makanan pokok nasi yang berbeda. Nasi tidak hanya sebagai hidangan biasa yang diletakkan di meja makan dengan ditemani lauk pauk dan sayuran. Olahan nasi seperti nasi uduk makanan khas Betawi, nasi goreng maupun nasi kuning khas Manado dibungkus daun woka (sejenis daun lontar) dan lainnya, biasanya dibuat untuk makan pagi. Kreativitas masyarakat Indonesia untuk kuliner olahan dari nasi sebagai makanan pokok patut mendapat acungan jempol sebagai apresiasi. Kuliner Indonesia kaya akan makanan khas olahan dari nasi dan umumnya dimakan di waktu pagi hari. Apresiasi apa yang timbul dalam dirimu melihat kekayaan kuliner Indonesia? Dapatkah kamu mencari tahu olahan dari nasi yang menjadi makanan khas daerah lain di Nusantara?


 b. Jagung

 Mengapa dinamakan nasi jagung? Karena bahan utamanya biji jagung yang dikeringkan. Meskipun begitu, bahan nasi jagung tidak hanya biji jagung saja melainkan dicampur dengan beras. Nasi jagung menjadi makanan pokok khas penduduk Madura. Nasi jagung sama halnya dengan nasi putih biasa dimakan dengan lauk-pauk lainnya. Sajian nasi jagung biasanya ditemani lauk ikan asin dan rempeyek teri dengan sayur urap, tumis terong, tumis lodeh atau tumis cabe hijau. Proses pengolahan pangan nasi jagung tidak jauh berbeda dengan memasak nasi putih biasa. Alat yang digunakan sama dengan alat untuk memasak nasi, tetapi bahannya berbeda yaitu beras jagung, beras dan air. Proses pengolahan beras jagung pun sama dengan cara menanak nasi.


Produk olahan jagung khas budaya kuliner Indonesia lainnya yaitu jagung bose berasal dari NTT dan binthe biluhuta (milu/ jagung siram) dari Gorontalo. Bagi masyarakat NTT dan Gorontalo, jagung amat disukai, karena kandungan karbohidratnya yang tinggi. Konon, lebih dapat menahan lapar dan nonkolesterol. Mengolah jagung menjadi jagung bose tidaklah sulit. Jagung utuh dipipil, kemudian ditumbuk dengan menggunakan lesung dan alu. Jagung ditumbuk hingga kulit ari terpisah dari biji jagung. Biji jagung yang sudah tanpa kulit ari dimasak dengan dicampur dengan kacang-kacangan, sayur-sayuran dan air kaldu hingga membentuk kaldu air yang mengental seperti bubur. Jagung bose disajikan dengan lauk dan sayuran, layaknya makan nasi biasa. Milu/jagung siram membuatnya juga amat sederhana. Milu siram berbahan dasar jagung yang dipipil direbus dengan air dan garam secukupnya, dengan diberi suwiran ikan cakalang, parutan kelapa kukus, daun kemangi, daun bawang, bawang goreng dan jeruk nipis, dan ditemani sambal sebagai penyedap. Milu siram sangat cocok dimakan pagi hari maupun saat cuaca kurang bersahabat yaitu hujan terus-menerus sehingga bisa menghangatkan badan 

2. Pengolahan Kacang-kacangan

 a. Kacang Tanah

 Kacang tanah sangat digemari masyarakat Indonesia. Berbagai macam olahan pangan dapat dibuat dari bahan kacang tanah. Pada umumnya kacang tanah dibuat makanan camilan seperti kacang rebus, kacang goreng, biskuit dari bahan kacang, dan juga sebagai saus/bumbu dari suatu olahan pangan seperti bumbu kacang untuk gado-gado, bumbu pecel untuk sayuran pecel, dan bumbu siomay dari olahan pangan siomay. 



b. Kacang hijau 

Kita telah mengetahui kacang hijau mengandung banyak vitamin dan manfaat. Demikian pula dalam pengolahannya, kacang hijau dapat diolah menjadi berbagai macam makanan kudapan. Olahan pangan tradisional dari bahan kacang hijau yang sudah dikenal masyarakat adalah pia, yang rasanya manis gurih. Selain itu, ada makanan kacang hijau yang sangat digemari tua muda sebagai sarapan pagi yaitu bubur kacang hijau.

3. Pengolahan Umbi 

Pangan umbi-umbian sebagai makanan pokok biasanya sebagai pangan sarapan pagi atau kudapan teman minum teh kopi di sore hari. Umumnya jika untuk pengganti makanan pokok nasi, biasanya umbiumbian (ubi kayu/singkong, ubi jalar, talas maupun kentang) diolah dengan cara direbus atau dikukus. Namun, jika pengolahan pangan sebagai kudapan sore hari dari umbi-umbian variasinya lebih banyak. Berikut ini diuraikan contoh pengolahan pangan umbi dari ubi kayu/singkong yang pengolahannya berbeda. 

a. Tiwul 

1) Perencanaan

Identifikasi kebutuhan

Daerah Pacitan, Wonogiri, Gunung Kidul, dan daerah tertentu di Lampung menghasilkan ubi kayu/singkong yang melimpah. Pada masa panen singkong yang melimpah, membuat masyarakat di daerah tersebut mencari alternatif makanan pokok dari ubi kayu/singkong.

Ide/Gagasan

Membuat “tiwul” sebagai makanan pokok pengganti beras yang dibuat dari tepung gaplek (singkong yang dikupas lalu dijemur hingga kering, kemudian ditumbuk menjadi tepung).


2). Pelaksanaan/Pembuatan

Mempersiapkan bahan dan alat yang diperlukan secara lengkap. Bahan dan alat dapat diperoleh dengan cara membeli atau meminjam teman/tetangga. 

Bahan:


Alat



3). Penyajian/Pengemasan




Comments

Popular Posts