Assalamualaikum anak "🙏🙏
Selamat pagi🌞
Semangat pagi💪
🙌🙌🙌🙌 gimana kabarnya hari ini ??????
Smoga masih dalam keadaan sehat wal Afiat
Aamiin.🙏🤗
Pada kesempatan kali ini ibu akan melanjutkan materi yaitu REKAYASA Alat Penjernih Air Dan harapan ibu semoga apa yang ibu bagikan kali ini dapat membantu anak didik dalam memahami Sistem Penyaringan Air dari Bahan Alami
Alat Penjenih Air
Air merupakan sumber bagi kehidupan. Sering kita mendengar bumi disebut
sebagai planet biru, karena air menutupi 3/4 permukaan bumi. Namun, tidak
jarang pula kita mengalami kesulitan mendapatkan air bersih, terutama saat
musim kemarau. Ironis memang, tetapi itulah kenyataannya. Oleh karena itu,
kita harus selalu optimis. Sekalipun air sumur atau sumber air lainnya yang kita
miliki mulai menjadi keruh, kotor ataupun berbau, selama kuantitasnya masih
banyak kita masih dapat berupaya merubah/menjernihkan air keruh/kotor tersebut
menjadi air bersih yang layak pakai.
Ada berbagai macam cara sederhana yang dapat kita gunakan untuk
mendapatkan air bersih. Cara yang paling mudah dan paling umum digunakan
dengan membuat saringan air. Kita dapat membuat penjernih air atau saringan
air sederhana. Perlu diperhatikan, bahwa air bersih yang dihasilkan dari proses
penyaringan air secara sederhana tersebut tidak dapat menghilangkan sepenuhnya
garam yang terlarut di dalam air.
Penelitian di sejumlah negara Eropa, Timur Tengah, dan Asia Barat menunjukkan
bahwa saat ini tidak mensyaratkan nilai batasan minimum dan optimum terhadap
tingkat kekeruhan air, jumlah kalsium maupun magnesium. Dengan kata lain
tidak membatasi negara-negara anggotanya dalam mengimplementasikan sebuah
persyaratan ke dalam peraturan nasional mereka. Terlepas dari semua perbedaan
tersebut, semua meyakini bahwa kandungan mineral atau zat padat terlarut
lainnya yang berlebihan dapat membahayakan kesehatan. Air yang tidak bersih
sebaiknya tidak melebihi ambang batas tertentu terhadap kandungan zat-zat
yang merugikan kesehatan.
Tingkat kekeruhan air akan sangat bervariasi sesuai sengan struktur atau
kandungan mineral dalam tanah dan pada masing-masing lokasi. Diperlukan
penelitian khusus untuk dapat mengetahui kandungan mineral sumber air pada
suatu lokasi. Pada daerah yang memiliki sumber mata air permukaan tanah
penelitian dapat dilakukan lebih cepat, dibandingkan dengan daerah tanpa
sumber mata air dimana kemungkinan harus dilakukan melalui pengeboran
terlebih dahulu. Penanggulangan secara cepat dapat dilakukan dengan cara
melakukan penyaringan air dengan menggunakan beberapa teknik penyaringan
air bersih secara alami/buatan maupun modern/tradisional
A. Penjernih Air dari Bahan Alami
1. Sistem Penyaringan Air dari Bahan Alami
Pengolahan air bersih sangat dibutuhkan demi kesehatan dan kelangsungan
hidup manusia. Usaha ini sudah dilakukan dari dulu sampai sekarang, tetapi
akhir-akhir ini kondisi air sudah sangat memprihatinkan. Hal ini disebabkan
oleh adanya polusi tanah yang diakibatkan oleh pembuangan-pembuangan
limbah pabrik terutama sampah anorganik dan sampah anorganik dari
masyarakat. Penebangan pohon secara liar dan tidak terkendali tanpa
memperhatikan keseimbangan alam juga berdampak pada kualitas air tanah.
Secara umum proses penjernihan air berguna untuk menghilangkan zat
pengotor atau untuk memperoleh air yang kualitasnya memenuhi standar
persyaratan kualitas air. Proses ini mempunyai tujuan-tujuan sebagai berikut.
a. Menghilangkan gas-gas terlarut.
b. Menghilangkan rasa yang tidak enak.
c. Membasmi bakteri pathogen yang sangat berbahaya.
d. Memperkecil sifat air yang menyebabkan terjadinya endapan pada
pipa dan saluran air.
Ada beberapa macam cara sederhana untuk mendapatkan air bersih.
Cara yang paling mudah adalah dengan teknik penyaringan dan teknik
pengendapan.
a) Teknik penyaringan
Beberapa cara sederhana untuk penyaringan air sebagai berikut.
(1) Saringan kain katun
Pembuatan saringan air dengan menggunakan kain katun
merupakan teknik penyaringan yang paling sederhana atau
paling mudah. Air keruh disaring dengan menggunakan
kain katun yang bersih. Saringan ini dapat membersihkan air
dari kotoran dan organisme kecil yang ada dalam air keruh
tersebut. Air hasil saringan tergantung dari ketebalan dan
kerapatan kain yang digunakan.
(2) Saringan kapas
Teknik saringan air ini dapat memberikan hasil yang lebih
baik dari teknik sebelumnya. Seperti halnya penyaringan
dengan kain katun, penyaringan dengan kapas juga dapat
membersihkan air dari kotoran dan organisme kecil yang
ada dalam air keruh. Hasil saringan juga tergantung pada
ketebalan dan kerapatan kapas yang digunakan.
(3) Aerasi
Aerasi merupakan proses penjernihan dengan cara mengisikan
oksigen ke dalam air. Dengan diisikannya oksigen ke dalam
air maka zat-zat seperti karbon dioksida serta hidrogen sulfida
dan metana yang mempengaruhi rasa dan bau dari air dapat
dikurangi atau dihilangkan. Selain itu partikel mineral yang
terlarut dalam air seperti besi dan mangan akan teroksidasi
dan secara cepat akan membentuk lapisan endapan yang
nantinya dapat dihilangkan melalui proses sedimentasi atau
filtrasi.
(4) Saringan Pasir Lambat (SPL)
Saringan pasir lambat merupakan saringan air yang dibuat
dengan menggunakan lapisan pasir pada bagian atas dan
kerikil pada bagian bawah. Air bersih didapatkan dengan jalan
menyaring air baku melewati lapisan pasir terlebih dahulu
baru kemudian melewati lapisan kerikil.
Saringan pasir cepat seperti halnya saringan pasir lambat,
terdiri atas lapisan pasir pada bagian atas dan kerikil pada
bagian bawah. Namun arah penyaringan air terbalik bila
dibandingkan dengan Saringan Pasir Lambat, yakni dari
bawah ke atas (up flow). Air bersih didapatkan dengan jalan
menyaring air baku melewati lapisan kerikil terlebih dahulu,
sebelum melewati lapisan pasir.
(6) Graffiti-fed filtering system
Gravity-fed filtering system merupakan gabungan dari Saringan
Pasir Cepat (SPC) dan Saringan Pasir Lambat (SPL). Air bersih
dihasilkan melalui dua tahap. Pertama-tama air disaring
menggunakan Saringan Pasir Cepat (SPC). Air hasil penyaringan
tersebut dan kemudian hasilnya disaring kembali menggunakan
Saringan Pasir Lambat. Dengan dua kali penyaringan tersebut
diharapkan kualitas air bersih yang dihasilkan tersebut dapat
lebih baik. Untuk mengantisipasi debit air hasil penyaringan
yang keluar dari Saringan Pasir Cepat, dapat digunakan
beberapa Saringan Pasir Lambat.
(7) Saringan arang
Saringan arang dapat dikatakan sebagai saringan pasir arang
dengan tambahan satu buah lapisan arang. Lapisan arang ini
sangat efektif dalam menghilangkan bau dan rasa yang ada
dalam air baku. Arang yang digunakan dapat berupa arang
kayu atau arang batok kelapa. Untuk hasil yang lebih baik
dapat digunakan arang aktif.
(8) Saringan keramik
Saringan keramik dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama
sehingga dapat dipersiapkan dan digunakan untuk keadaan
darurat. Air bersih didapatkan dengan jalan penyaringan melalui
elemen filter keramik. Beberapa filter kramik menggunakan
campuran perak yang berfungsi sebagai disinfektan dan
membunuh bakteri. Ketika proses penyaringan, kotoran yang
ada dalam air baku akan tertahan dan lama kelamaan akan
menumpuk dan menyumbat permukaan filter. Sehingga
untuk mencegah penyumbatan yang terlalu sering maka air
baku yang dimasukkan jangan terlalu keruh atau kotor. Untuk
perawatan saringan keramik ini dapat dilakukan dengan cara
menyikat filter keramik tersebut pada air yang mengalir.
(9) Saringan cadas
Saringan cadas atau jempeng ini mirip dengan saringan
keramik. Air disaring dengan menggunakan pori-pori dari
batu cadas. Saringan ini umum digunakan oleh masyarakat
desa Kerobokan, Bali. Saringan tersebut digunakan untuk
menyaring air yang berasal dari sumur gali ataupun dari saluran
irigasi sawah. Seperti halnya saringan keramik, kecepatan air
hasil saringan dari jempeng relatif rendah bila dibandingkan
dengan SPL terlebih lagi SPC.
b) Teknik pengendapan
Beberapa teknik pengendapan untuk proses penjernihan air sebagai
berikut.
(1) Biji kelor
Biji buah kelor (Moringan oleifera) mengandung zat aktif rhamnosyloxybenzil-
isothiocyanate, yang mampu mengadopsi dan menetralisir partikel-partikel lumpur
serta logam yang terkandung dalam air limbah suspensi, dengan partikel kotoran
melayang di dalam air. Penemuan yang telah dikembangkan sejak tahun 1986 di negeri
Sudan untuk menjernihkan air dari anak Sungai Nil dan tampungan air hujan ini di masa
datang dapat dikembangkan sebagai penjernih air Sungai Mahakam dan hasilnya
dapat dimanfaatkan PDAM setempat. Serbuk biji buah kelor ternyata cukup ampuh
menurunkan dan mengendapkan kandungan unsur logam berat yang cukup
tinggi dalam air, sehingga air tersebut memenuhi standar baku air minum dan air bersih.
(2) Tawas
Tawas berfungsi untuk memisahkan dan mengendapkan kotoran dalam
air. Lama pengendapan sekira 12 jam. Fungsi tawas hanya untuk pengendapan, tidak
berfungsi untuk membunuh kuman dan menaikkan pH dalam air.
(3) Kaporit
Kaporit berfungsi untuk memisahkan dan mengendapkan kotoran dalam
air. Lama pengendapan sekira 12 jam.
(4) Kapur gamping
Kapur gamping berfungsi untuk pengendapan tetapi membutuhkan
waktu hingga 24 jam. Selain itu, kapur gamping berfungsi untuk menaikkan
pH air tetapi tidak berfungsi untuk membunuh kuman, virus, dan bakteri.
(5) Arang batok kelapa
Bahan ini berfungsi untuk menghilangkan bau, rasa tidak enak dalam air, dan juga
menjernih air.
2. Bahan dan Alat Penjernih Air dengan Bahan
Alami
Pemilihan bahan penjernih air yang menggunakan cara penyaringan akan menentukan baik tidaknya
hasil penjernihan air yang akan kita lakukan. Bahan penyaring adalah suatu material yang dapat menyerap berbagai kotoran, zat kimia, dan polutan lain yang ada di dalam air. Bahan penyaring dibedakan menjadi dua jenis, yaitu bahan alam dan bahan buatan.
Alat-alat yang digunakan untuk membuat alat
penjernih air sebagai berikut
a. Gergaji
Gergaji adalah alat yang digunakan untuk memotong / mengurangi ketebalan suatu benda tertentu.
b. Bor
Bor berfungsi untuk membuat /memperbesar lubang pada kayu, aluminium dan bahanbahan lainnya.
c. Pisau
Pisau adalah alat yang digunakan untuk memotong, menghaluskan benda.
d.Palu
Palu adalah alat yang digunakan untuk menancapkan paku pada kayu atau aluminium.
3. Teknik dan Prosedur Pembuatan Alat Penjernih Air dengan Bahan Alam Untuk membuat alat penjernih air, dibutuhkan kemampuan teknik ini
a. Memotong
Membagi bahan yang akan digunakan sesuai ukuran bahan. Bahan yang berbeda akan menentukan jenis alat pemotong yang berbeda pula. Misalnya memotong kawat menggunakan tang potong, sedangkan memotong kayu menggunakan gergaji.
b. Melubangi
Membuat lubang pada bahan sesuai ukuran dengan bantuan alat
seperti bor, pisau raut, paku atau apa saja.
c. Menyambung
Menyambung merupakan hal penting dalam membuat produk
termasuk membuat alat penjernih air. Teknik menyambung dapat
dilakukan dengan mengelem, mengelas, menyekrup, mengikat
dan yang lainnya, bergantung pada karakter bahan yang akan
disambung dengan harapan menghasilkan sambungan yang kuat
dan baik. Menyambung dengan teknik mengelem tidaklah mudah.
Hal yang harus diperhatikan pada saat mengelem adalah media
apa yang akan dilem karena lem mempunyai karakter yang berbeda,
contohnya lem kertas, lem plastik, besi, kayu, dan lem karet
Pembuatan alat penjernih air dilakukan melalui prosedur atau tahapan
sebagai berikut.
1) Menentukan atau memutuskan model bentuk dan ukuran alat
penjernih air yang akan dibuat, setelah sebelumnya melakukan
pengamatan alur cara kerja penjernih air, baik melalui pelatihan,
internet atau informasi tentang alat penjernih air yang ada di
daerah setempat.
2) Membuat sketsa gambar benda yang akan dibuat dan gambar
teknik yang dilengkapi dengan ukuran.
3) Menentukan dan menyiapkan alat tangan (hand tools) yang akan
digunakan dan bahan alam apa saja yang diperlukan sebagai
penyaring serta sebagai wadah air, saluran penghubung pipa,
selang atau bambu maupun keran yang dibutuhkan.
4) Menentukan langkah membuat alat penjernih air, yaitu menentukan
bagian mana yang akan dibuat terlebih dahulu.
5) Membuat dan merakit alat penjernih air sesuai rencana.
6) Menguji merupakan bagian penting dalam pembuatan alat penjernih
air dan dilanjutkan dengan menyempurnakan.
Hal pertama yang harus dipikirkan saat akan membuat alat penjernihan
air sebagai berikut.
a. Alat penjernih air yang akan dibuat harus dapat menjawab permasalahan
yang dihadapi, apakah menyaring lumpur atau menyaring kuman,
menyaring zat besi, atau ketiga-tiganya.
b. Untuk ditempatkan di manakah alat penjernih air yang akan dibuat:
apakah digunakan di sekolah, rumah, atau untuk satu kelompok
masyarakat.
c. Bahan penyaring apakah yang dapat melakukan penyaringan fisika/
mekanis yang harus disiapkan?
d. Pada alat penjernih air apakah bahan penyaringan mudah dibersihkan.
Tahap kedua yaitu membuat gambar dengan memperhatikan hal-hal
berikut.
a. Membuat desain/sketsa alat penjernih air yang akan dibuat,
disesuaikan dengan kebutuhan.
b. Membuat gambar teknik lengkap dengan ukurannya.
c. Menentukan langkah kerja.
d. Menuliskan alat yang akan digunakan.
Tahap ketiga adalah mulai membuat alat penjernih air.
a. Membuat pipa penyaringan.
b. Membuat penampung air kotor.
c. Membuat penyaring air yang berisi lapisan- lapisan bahan penyaring
dengan urutan yang tepat. Bahan penyaring dapat disesuaikan
dengan yang ada di daerah. Bahan-bahan yang biasanya digunakan
adalah batu, pasir, kerikil, arang tempurung kelapa, arang sekam padi,
tanah liat, ijuk, biji kelor, dan lain-lain. Peralatan yang digunakan
juga dapat dipilih sesuai alat yang tersedia di sekolah atau rumah
masing-masing.
d. Menyiapkan penampungan air bersih, untuk hal itu tidak terlalu
sulit untuk disiapkan yang penting tidak bocor dan ukurannya
memadai
4. Tahapan Pembuatan Penjernih Air dari Bahan Alami
B. Penjernih Air dari Bahan Buatan
1. Penjernih Air dari Bahan Buatan
Tujuan penjernih air dari bahan buatan sama seperti penjernih dari
bahan alami yaitu untuk mendapatkan air bersih. Pengolahan penjernih
air bahan buatan tetap dilakukan secara fisika melalui beberapa tahapan
yaitu penyaringan, pengendapan, dan penyerapan menggunakan bahan
buatan manusia seperti bahan kimia. Perbedaannya adalah pada bahan
buatan yang digunakan seperti tawas dan bubuk kapur.
2. Bahan dan Alat Penjernih Air dengan Bahan Buatan
Selain bahan alam, bahan penyaring ada yang buatan atau hasil
rekayasa. Beberapa bahan buatan yang dapat digunakan untuk menyaring
air sebagai berikut.
a. Klorin tablet digunakan untuk membunuh kuman, virus, dan bakteri
yang hidup di dalam air
b. Pasir aktif biasanya berwarna hitam dan digunakan untuk menyaring
air sumur bor dan sejenisnya.
c. Resin softener berguna untuk menurunkan kandungan kapur
dalam air.
d. Resin kation biasa digunakan untuk industri air minum, baik usaha
air minum isi ulang maupun Pabrik Air Minum Dalam Kemasan
(PAMDK).
e. Pasir zeolit berfungsi untuk penyaringan air dan mampu menambah
oksigen dalam air.
f. Pasir mangan berwarna merah digunakan untuk menurunkan kadar
zat besi atau logam berat dalam air.
g. Pasir silika digunakan untuk menyaring lumpur, tanah, dan partikel
besar atau kecil dalam air dan biasa digunakan untuk penyaringan
tahap awal.
h. Karbon aktif atau arang aktif adalah jenis karbon yang memiliki luas
permukaan yang besar sehingga dapat menyerap kotoran dalam air.
i. Tawas dan kaporit yang sering digunakan di kolam renang.
j. Polyaluminium clorida (PAC) untuk mengendapkan lumpur dalam air.
Penggunaan alat dan bahan buatan perlu dipelajari agar tidak menimbulkan
masalah karena sifat bahan kimia sedikit banyak akan berpengaruh.
Ketersediaan bahan kimia yang digunakan bergantung daerah masingmasing.
Maksudnya, tidak pada semua daerah bahan kimia dapat ditemukan
dengan mudah.
3. Teknik dan Prosedur Pembuatan Alat Penjernih Air dengan Bahan
Buatan
Teknik pembuatan alat penjernih air buatan sebenarnya lebih mudah,
yaitu dengan menyiapkan bak atau tempat penampung air kotor yang
memadai dan diberi pengaduk bahan kimia. Selanjutnya, menyiapkan bak
pengendap dan penampung air bersih. Pembuatan bak-bak tersebut pasti
akan menerapkan teknik melubangi, menyambung, dan memotong yang
baik agar alat penjernih air tidak bocor.
Penjernihan air dengan bahan buatan biasanya diterapkan di daerah
yang memiliki tingkat kekotoran air yang cukup tinggi. Kekotoran yang
dimaksud seperti tercampur salah satu atau lebih bahan pencemar (polutan)
seperti lumpur, zat pewarna, dan kuman serta yang lainnya.
Prosedur pembuatan alat penjernih air bahan buatan harus melalui
tahapan survei bahan baku air yang akan dijernihkan sehingga dapat
digunakan bahan kimia yang tepat. Penggunaan bahan buatan atau
kimia cukup dengan kuantitas yang sedikit dicampurkan pada tempat
penampungan yang besar sehingga lebih hemat dan aman. Penggunaan
bahan kimia penjernih yang berlebihan tidak dianjurkan. Endapan lumpur
pencemar harus sering dibersihkan.
Apabila kita berenang di kolam renang, terkadang masih tercium
bau ataupun rasa yang berbeda pada air kolam. Bau dan rasa tersebut
berasal dari kaporit. Mengapa air kolam menggunakan kaporit? Karena
kaporit merupakan salah satu bahan buatan atau bahan kimia yang
dapat digunakan untuk menjernihkan air. Bahan kimia yang digunakan
untuk menjernihkan air tidak menimbulkan gangguan kesehatan apabila
terminum oleh kita asalkan sesuai dengan petunjuk penggunaan bahan.
Beberapa bahan buatan yang sering dan banyak digunakan di masyarakat
seperti tawas, kaporit, dan batu gamping atau batu kapur, polyaluminium
chlorida (PAC). Tawas dan batu gamping berfungsi untuk mengendapkan
kotoran yang ada di air, tetapi tidak membunuh kuman atau zat kimia
lain. Kaporit berfungsi untuk membunuh kuman, virus, dan bakteri di
dalam air, tetapi tidak dapat mengendapkan kotoran. Arang tempurung
atau batok kelapa berfungsi untuk menghilangkan bau, rasa tidak enak,
dan menjernihkan air. Bahan buatan lain yang juga dapat digunakan,
contohnya filter ultraviolet dan keramik.
cukup sekian materi dari ibu, kita lanjut minggu depan
waasalamualaikum wr wb.
Bagaimana anak" masih semangat??
ReplyDeleteSiap tetap semangat bu
DeleteNama:Roihan Rahman Syaputra
Kls:8E
No absen:25
nama:Uswatunhasanah
ReplyDeletekls:8b
no:27
Siap tetap semangat
ReplyDeleteNama:Azka najhan Ramadhani
Kelas:8b
No absen:02
💪
DeleteNama:Moh Alif Rizky ardiansyah
DeleteNo absen:16
Kelas:8c
siap tetap semangat bu
ReplyDeleteSiap tetap semangat
ReplyDeleteNama: Nurrika Dewi
Kls:8B
No:20
Siap tetap semangat
ReplyDeleteNama:shevia s lare
inza
Kelas:8-b
No:25
Siap Tetap Semangat
ReplyDeleteNama: Lu'luil Maknun
Kelas: 8B
Absen: 10
Siap Tetap Semangat
ReplyDeleteNama: Rafif Abista
Kelas : 8B
No : 22
Siap Tetap Semangat
ReplyDeleteNama : Moch Roisun Nabil
Kelas : 8B
No : 12
Siap Tetap Semangat
ReplyDeleteNama: Kholi satul Aliyah
Kelas: 8B
No.absen: 08
Siap tetap semangat
ReplyDeleteNma:moh rifki
Absen:15
Siap tetap semangat
ReplyDeleteNama:Firda nur azizah
Kelas:8b
No. Absen:05
Siap tetap semangat
ReplyDeleteNama:Natalia defi yanti
Kelas:8b
No:19
Siap tetap semangat
ReplyDeleteNama:Farhan lana
Kelas:8b
No:04
Siap tetap semangat
ReplyDeleteNama:Raina adelia
Kelas:8E
No absen:23
Nama:M iqbal khaliefy e
ReplyDeleteKelas:8e
No absen:18
Siap Tetap Semangat
DeleteNama: M iqbal khaliefy e
Kelas:8e
No absen:18
Siap Tetap Semangat
ReplyDeleteNama : Kurrotunnisa'
Kelas :8e
No.absen :15
Siap tetap semangat
ReplyDeleteNama: Putri Alivia
Kelas:8E
No.absen:21
Nama:Moh syafiq asyab Roni S
ReplyDeleteKls:8e
No.absen:19
Nama:fahrus salam
ReplyDeleteKls:8e
No abs:07
Nama:fahrus salam
ReplyDeleteKls:8e
No abs:07
Siap Tetap Semangat
ReplyDeleteNama :Faizatul Islamiyah
No.absen :08
Kelas :8e
Nama : Robby Fahmi Annafi
ReplyDeleteKelas :8e
No, absen : 24
Nama: ach indra agus s
ReplyDeleteKelas: 8e
No: 02
ReplyDeleteNama:Ali wefa
Kelas:8E
No absen:04
Siap tetap semangat
ReplyDeleteNama: Imam Wahyudi Pratama
Kelas. ; 8 e
No . : 10
Nama ibrahim bajuri
ReplyDeleteKls 8e
No absen 9
Siap tetap semangat
ReplyDeleteNama v lutfiyah
Kelas : 8e
No. Absen : 16
~Siap Tetap Semangat~
ReplyDeleteNama: Zaskia Amalia
No. Absen: 25
Kelas: VIII-A
*Siap Tetap Semangat*
ReplyDeleteNama : Lulu' Tsurayya
Absen :12
Kelas : 8a
Siap tetap semangat
ReplyDeleteNama: Inaya Aulia Asyfa
Kls:8E
No absen:11
Nama:Andhika rossandi
ReplyDeleteKelas:8e
No absen:06
Nama:M Fais Ferdianto
ReplyDeleteKls:8e
No absen:17
Nama:Devara Mariskha S
ReplyDeleteAbsen:04
Kelas:8a
Siap tetap semangat
ReplyDeleteNama : Dewi Aulia Agustina
Absen: 05
Kelas :8A
Siap tetap semangat
ReplyDeleteNama:Miftahul Jannah
Kls:8A
No absen:13
Siap tetap semangat
ReplyDeleteNama : Aura Paramita
No : 02
Kelas : 8A
Siap tetap semangat bu
ReplyDeleteNAMA:TAUFIQURRAHMAN
NO :29
KELAS:8E
Siap tetap semangat
ReplyDeleteNama : Salwa Awliya Ramadhina
No. Absen : 20
Kelas : VIII-A (8A)
Siap tetap semangat
ReplyDeleteNama: Hilmi saputra
No: 10
Kelas: 8a
Siap tetap semangat
ReplyDeleteNama: Faiza Dhifa Mahanda
No: 06
Kelas: 8a
Siap tetap semangat
ReplyDeleteNama : Syahratu Elizabeth Fathrika
No : 22
Kelas : 8A
Nama: Mohammad BadrutTamam
ReplyDeleteNo:14
Kls: 8a
Siap tetap semangat
ReplyDeleteNama:Bahrul Ulum
Absen:05
Kls:8c
Siap tetap semangat
ReplyDeleteNama:Ummul karimah
Kls:8C
Absen:27
Nama: Rahmat Hidayat
ReplyDeleteKelas:8c
No absen:21
Nama:Siti karimatul rahmadani
ReplyDeleteKls:8c
Absen:25
ReplyDeleteSiap Tetap Semangat
Nama:Dimas Aji Prasetyo
Kls:8c
No absen: 6
Siap tetap semangat
ReplyDeleteNama:Hoirulloh Mustofa
Kls:8c
No:10
Siap tetap semangat
ReplyDeleteNama:serly amelia
Kelas:8c
No.absen:23
Siap tetap semangat
ReplyDeleteNama:Aida Fitriya
Kls:8c
Ni absen:03
Nama:Yusuf Syaiful Arif
ReplyDeleteKelas:8C
No. Absen:28
Siap tetap semangat
ReplyDeleteNama:Naylatul Maghfiroh
Kelas:8C
No absen:19
Nama:Mahrus sofi
ReplyDeleteKelas:8c
No.abs:14
Nama : Haris Sultoni
ReplyDeleteAbsen : 09
Kelas : 8c
Nama: agus jamaluddin
ReplyDeleteKelas: 8C
NO: 02
Nama:Siti maryam agustina
ReplyDeleteKls:8c
No absen:26
Nama: Nurul Fadilah
ReplyDeleteAbsen:19
Kls:8D
Nama:m.misbachur.rohman
ReplyDeleteKelas:8D
No.absen:30
Siap Tetap Semangat
ReplyDeleteNama:By sulfa nadiya
Absen:09
Kelas:8D
Siap tetap semangat
ReplyDeleteNama:Wulidalmusarrofah
Kelas:8d
Absen:28
Siap tetap semangat
ReplyDeleteNama : Tanwiratul Fuadah
Absen : 27
Kelas : 8D
Siap tetap semangat
ReplyDeleteNama: Nurinza Oktanita Ramadhani
Absen:18
Klas;8D
Siap Tetap Semangat
ReplyDeleteNama : Moh. Verel Zulfikar Firdaus
Kelas : 8D
No. Absen : 17
Siap Tetap Semangat
ReplyDeleteNama: Alfarinurahmad
Kelas: 8D
Absen: 5
Siap tetap semangat
ReplyDeleteNama:Jamila annash shofa
Kelas:8D
Absen:11